BAGAIMANA AKU HARUS MEMBERI TAHUMU
Alkisah ada seorang nabi yang
bersahabat dengan malaikat maut. Pada suatu hari Nabi Allah ini berkata kepada
malaikat maut, "Wahai malaikat maut, bila tiba waktunya engkau mencabut
nyawaku, maukah engkau memberitahu aku jauh-jauh hari sebelumnya ?".
"Karena
engkau nabi Allah, aku akan turuti permintaanmu itu!" jawab malaikat maut
singkat.
Singkat cerita, setelah beberapa lama
kemudian datanglah malaikat maut menjumpai sang nabi yang saat itu sedang
lesehan melepaskan lelah, "Wahai nabi Allah, sekaranglah saatnya aku
ditugaskan Allah untuk menjemputmu!"
"Hai
malaikat maut, lupakah engkau akan kesepakatan kita ? lupakah engkau akan
janjimu ? Bukankah engkau telah berjanji akan memberitahu aku terlebih dahulu
sebelum saat ini tiba, mengapa engkau ingkar janji?" tanya Nabi dengan
penuh keheranan "Sebenarnya aku tidak pernah ingkar janji, aku juga tidak
lupa akan kesepakatan kita, hanya engkau saja yang tidak menyadari."
"Maksudmu
engkau telah memberitahu aku sebelumnya ?"
"Benar
wahai Nabi Allah, bahkan aku berkali-kali memberitahu dan
memperingatkanmu."
"Kapan
itu kau lakukan ?" tanya Nabi penuh keheranan
"Wahai Nabi Allah, bukankah
sebulan yang lalu kau ikut memikul jenazah si fulan ? tidak sadarkah engkau
bahwa saat itu akulah yang datang ? bukankah seminggu yang lalu kau ikut
memandikan mayat si Polan ? tidak tahukah engkau bahwa saat itu akulah yang
mengunjungi ? bukankah kemarin engkau ikut menshalatkan jenazah si anu ?
lupakah engkau bahwa saat itu akulah yang bertamu ? bukankah tadi pagi engkau
ikut menguburkan si Polin ? masih belum tahu dan belum sadarkah engkau bahwa
saat itu akulah yang menjemputnya? Kalau semua itu belum cukup lalu dengan cara
bagaimana lagi aku harus memberitahumu ?" jawab malaikat tidak kalah herannya.
0 komentar:
Posting Komentar